Penggunaan Tanda Baca Titik, Koma, dan Titik Dua Secara Tepat
Sabtu, 10 Mei 2025 09:01 WIB
Tanda baca merupakan elemen penting dalam penulisan yang berfungsi untuk memperjelas makna dan struktur kalimat.
Penggunaan Tanda Baca Titik, Koma, dan Titik Dua Secara Tepat: Analisis Kesalahan dan Solusi Pembelajaran
Pendahuluan
Tanda baca merupakan elemen penting dalam penulisan yang berfungsi untuk memperjelas makna dan struktur kalimat. Penggunaan tanda baca yang tepat, seperti titik, koma, dan titik dua, sangat berpengaruh terhadap pemahaman pembaca terhadap teks yang disajikan. Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa kesalahan dalam penggunaan tanda baca masih sering terjadi, baik di kalangan siswa sekolah dasar maupun mahasiswa perguruan tinggi. Kesalahan ini dapat mengganggu kelancaran komunikasi tertulis dan mengurangi kualitas tulisan.
Pembahasan
Penggunaan Tanda Baca Titik (.)
Tanda titik digunakan untuk mengakhiri kalimat pernyataan atau berita. Kesalahan umum yang terjadi adalah tidak menempatkan tanda titik di akhir kalimat.
Contoh penggunaan tanda baca titik ( . ) :
- Tanda tiitk digunakan pada kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya: Ayahku pergi di Medan.
- Tanda titik digunakan pada akhir singkatan nama orang.
Contoh: W. Firdaus, Muh. Yamin.
- Tanda titik digunakan pada akhir singkatan gelar atau
jabatan, pangkat, dan sapaan, Contohnya: S. Pd. , S. Ag. , Dr.
4) Tanda tititk digunakan pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan terdiri atas dua huruf atau lebih hanya digunakan satu tanda titik.
Contohnya: a.n. (atas nama), d.a. (dengan alamat)
5) Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan perputaran waktu.
Misalnya: 1. 35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
Penggunaan Tanda Baca Koma (,)
Tanda koma digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam kalimat, seperti antara kata-kata dalam daftar, sebelum konjungsi, atau setelah ungkapan penghubung. Kesalahan penggunaan tanda koma sering terjadi, seperti tidak menempatkan koma setelah ungkapan penghubung di awal kalimat atau tidak menggunakan koma dalam pemerincian.
Contoh penggunaan tanda baca koma ( , ) :
1) Tanda koma digunakan antara unsur-unsur dalam suatu pembicaraan atau pembilangan. Misalnya: Adik saya menyukai kucing, anjing, dan kelinci.
2) Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan.
Misalnya: Kemarin saya kerumah kamu, tetapi rumah kamu kosong.
3) Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Misalnya: Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itumengiringi induk kalimatnya.
Misalnya: saya tidak akan datang kalau hari hujan.
4) Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya,oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Misalnya: oleh karena itu, kita harus hati-hati.
5) Tanda koma digunakan di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan,dan yang
terdapat pada awal kalimat.
Misalnya: o, begitu ya.
6) Tanda koma digunkan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Misalnya: kata ibu, “Saya gembira sekali”
7) Tanda koma digunakan untuk menceraikan nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya: Chaer, Abdul. 1994. Linguistik umum. Jakarta: Rineka Cipta.
8) Tanda koma digunakan diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya, untuk membedakannya dari singkatan nama keluarga, marga.
Misalnya: T. Meldi Kesumah, M.E.
9) Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Misalnya: Guru saya, pak Idom Jumaeni, pandai sekali.
10) Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat apabila petikanlangsung tersebut berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan mendahului bagian lain dalam kalimat itu.
Misalnya: “Dimana saudara tinggal?” tanya Sinta.
Penggunaan Tanda Baca Titik Dua (:)
Tanda titik dua digunakan untuk memperkenalkan daftar, kutipan, atau penjelasan yang mengikuti pernyataan lengkap. Kesalahan dalam penggunaan tanda titik dua termasuk menempatkannya setelah pernyataan yang belum lengkap atau tidak menggunakannya saat diperlukan.
Contoh penggunaan tanda baca titik dua ( : ) :
1) Tanda titik dua digunakan padaa akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Misalnya: yang kita perlukan sekarang ialah barang-barang berikut: kursi, meja, dan lemari.
2) Tanda titik dua digunakan sesudah kata-kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian. Misalnya: Ketua: Tia Darmawati
3) Tanda titik dua digunakan dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya: Ibu:”Bawa keper ini, Mir!”Amir : “Baik bu “ (mengangkt koper dan masuk). Ibu:”Jangan lupa letakkan baik-baik!”.
4) Tanda titik dua tidak digunakan jika rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Misalnya: kita memerlukan bangku, meja, dan lemari.
Faktor Penyebab Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
Beberapa faktor yang menyebabkan kesalahan penggunaan tanda baca antara lain:
- Kurangnya Pemahaman Kaidah Bahasa: Siswa dan mahasiswa sering kali tidak memahami aturan penggunaan tanda baca sesuai dengan PUEBI.
- Minat dan Motivasi Belajar yang Rendah: Rendahnya minat membaca dan menulis dapat mempengaruhi keterampilan penggunaan tanda baca.
- Kurangnya Latihan dan Pembiasaan: Kurangnya latihan dalam menulis dan kurangnya pembiasaan membaca teks yang benar dapat menyebabkan kesalahan berulang.
- Lingkungan Belajar yang Kurang Mendukung: Fasilitas dan sumber belajar yang terbatas dapat menghambat pemahaman siswa terhadap penggunaan tanda baca yang benar.Solusi untuk Meningkatkan Penggunaan Tanda Baca yang Tepat
Untuk mengatasi kesalahan penggunaan tanda baca, beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
- Peningkatan Pembelajaran Bahasa Indonesia: Guru dan dosen perlu memberikan penekanan lebih pada pembelajaran tanda baca dalam kurikulum.
- Latihan Menulis yang Terstruktur: Memberikan latihan menulis yang fokus pada penggunaan tanda baca dapat membantu siswa memahami dan mengaplikasikan aturan dengan benar.
- Pembiasaan Membaca Teks yang Benar: Mendorong siswa untuk membaca teks dengan penggunaan tanda baca yang tepat dapat meningkatkan pemahaman mereka.
- Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran: Memanfaatkan aplikasi atau perangkat lunak yang dapat membantu dalam pengecekan tanda baca dapat menjadi alat bantu yang efektif.
Kesimpulan
Penggunaan tanda baca yang tepat sangat penting dalam penulisan untuk memastikan kejelasan dan pemahaman teks. Kesalahan dalam penggunaan tanda titik, koma, dan titik dua masih sering terjadi di kalangan siswa dan mahasiswa, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya pemahaman, motivasi belajar yang rendah, dan lingkungan belajar yang kurang mendukung. Melalui pendekatan pembelajaran yang terstruktur, latihan yang konsisten, dan penggunaan teknologi, diharapkan keterampilan penggunaan tanda baca dapat ditingkatkan, sehingga kualitas penulisan menjadi lebih baik.
Daftar Pustaka
- Abdullah, S. A., Halimah, A., & Alwi, B. M. (2021). Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Peserta Didik Kelas V MIN 2 Takalar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 3(2).
- Wardianti, N. S. (2023). Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Penulisan Paragraf Narasi. CaXra: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 3(2), 116–123.
- Marlina, I., Indihadi, D., & Hidayat, S. (2018). Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Pengisian Teks Dialog Rumpang di Sekolah Dasar. PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
- Hasrianti, A. (2021). Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Peserta Didik. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 7(1), 213-222.
- Asmayanti, 160209015 (2020) Analisis Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (Eyd) Dalam Tulisan Artikel Di Media Sosial. Skripsi thesis, Uin Ar-raniry.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Mengapa Menulis Resensi Membuat Kita Lebih Kritis dalam Membaca
Jumat, 11 Juli 2025 09:22 WIB
Plagiarisme di Era Digital: antara Kemudahan Akses dan Krisis Kreativitas
Kamis, 26 Juni 2025 07:09 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler